Header Ads

Underated Anime Movie The Boy and the Beast


Anime The Boy and the Beast, karya Mamoru Hosoda ini adalah versi lain dari Disney classic bertemakan dunia fantasi yang kental akan pelajaran hidup.

Anime movie mulai masuk ranah international pada tahun 1900. Tapi dalam beberapa tahun ini, jumlah film yang dirilis secara global menjadi kian meningkat bersamaan dengan populernya anime.

Studio Ghibli dengan style khusus miliknya, telah menjadi acuan standar sebagai anime movie, terutama di barat.

Namun, dengan dirilisnya anime seperti Kimi no Na wa telah memutar balikan standar dari Studio Ghibli yang lama dijadikan acuan.

Pada akhirnya seluruh perhatian terhadap anime movie menjadi tersebar luas yang menjadikan movie The Boy and the Beast di dalam bawah radar anime movie.

The Boy and the Beast yang diarahkan oleh Hosoda Mamoru pada tahun 2015, termasuk movie yang dieksekusi baik secara keseluruhan.

The Boy and the Beast menceritakan tentang seorang anak Bernama Ren yang berusia 9 tahun dimana dia merasa dirinya sendirian di dunia tanpa kasih sayang setelah ibunya meninggal.

Tanpa adanya kedua orang tua, tanpa adanya tempat untuk pulang dia melarikan diri ke jalan kecil di Shibuya yang membawa pertemuannya dengan Kumatetsu.

Kumatetsu adalah seekor hewan buas yang menuntun Ren memasuki dunia dimana para hewan buas tinggal bernama Shibuten.


Kumatetsu yang ternyata adalah jejeran kandidat sukses Lord of the Realm ketika dia lolos. Namun karena sikapnya yang dingin dia belum bisa mendapatkan murid sebagai salah satu persyaratannya.

Ren dan Kumatetsu setuju untuk saling membantu satu sama lainnya, dimana Ren membutuhkan rumah dan Kumatetsu yang membutuhkan pengakuan.

Selama cerita berjalan mereka saling membantu satu sama lainnya lebih dari yang mereka bayangkan sebelumnya.

Poin yang membuat The Boy and the Beast perlu mendapatkan perhatian lebih banyak yaitu inti temanya yang menggambarkan kesendirian dan pengakuan dalam keluarga.

Kedua karakter tersebut datang dari tempat yang terasingkan entah itu dari situasi ataupun dari sikap mereka akan lingkungannya.

Meskipun mereka sangat jauh berbeda dari segi penampilan, mereka adalah dua orang yang tidak pernah menemukan tempat mereka di dunianya.

Film ini begitu baik dalam menggambarkan bagaimana mereka berdua menemukan jati diri mereka sendiri, berkembang, dan menemukan pentingnya sebuah pengakuan.

Mamoru terkenal dengan penggabungan latar belakang dengan cara storytelling, buktinya yaitu dalam anime The Boy and the Beast ini.


Sebelumnya dia juga menjadi direktur anime Wolf Children dan Belle. Namun dalam kedua anime itu, cara penggabungan latar belakang Mamoru tidak terlalu diperlihatkan dengan jelas.

Artistic syle miliknya lebih diarahkan kepada kesederhanaan namun lebih fokus dalam detail pergerakan karakter dalam interaksi maupun emosinya.

Hal ini bisa dilihat dari scene dimana Ren bergerak melewati dua dunia dan kedua dunia tersebut terasa jauh berbeda satu sama lainnya.

Perbedaan tersebut tidak hanya diperlihatkan dalam bentuk yang berbeda namun perbedaan kebiasaan kedua dunia itupun tergambarkan jelas.

Hal ini lah yang disayangkan sampai menjadikan anime movie ini masuk kedalam golongan underated anime movie.

Padahal The Boy and the Beast ini dieksekusi dan di produksi sangat baik dari segi cerita maupun penggambaran dua dunia yang berbeda.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.